hari ini hujan tipis tipis, turunnya tak pasti, sebentar sebentar naik kembali ke langit. lanskap atap biru yang terlihat tetap cerah tak sedikitpun menyisakan kelabu tapi tak ada pelangi. bangunan ini terlihat semakin mengkilap saat hujan memandikannya walau agak ragu, sudut datangnya cahaya begitu sempurna dengan tambahan lampu lampu jalanan
samar samar aku intip celah celah otakku untuk kembali mengingat yang lalu. Tapi tetap tak melepaskan pandangan mataku untuk hujan. Aku diam terduduk pada kursi tunggu. Hal hal yang sudah begitu lama terlewati.
Kau tau? Aku sudah terlanjur memulai hidup bukan denganmu, untuk selamanya. Apa yang kau lakukan kemarin? Simpan saja dalam dalam mulutmu yang tak berguna. Makan segala rasa yang kau pelihara sendiri. Aku memang mengerti, tapi mana mungkin dapat rasakan semua itu jika saja kau tak pernah sekitpun mengucapkannya. Hal hal yang membuat mereka juga tak pernah yakin. Apalagi sebenarnya yang kau tunggu? Terus saja kau lanjutkan keraguan itu. Dan sama sama menerima, kau bodoh menyesalinya.
-tertulis fiktif
No comments:
Post a Comment