Monday, October 11, 2010

sang pencerah

sudah beberapa bulan insyaallah selesai sudah masa sma, atau lebih singkatnya lagi akan segera ku lanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah. tapi masih saja sifat plin plan ku ini atau apalah itu namanya yang membuat semuanya terasa begitu membingungkan atau lebih ke arah kekhawatiran. takut ini, takut itu.

bermula dari awal untuk melanjutkan kuliah di alazhar cairo, keinginan yang sudah tertanam sejak sekolah dasar. tak tau juga apa yang membuat ku sangat tertarik untuk kesana. kubuka ensiklopedia, bangunan tua yang memiliki keunikan tersendiri dan pastinya banyak sejarah tersimpan disana, ada piramid ada onta ada alexandria, pikirku dulu. hanya saja pada waktu itu aku sangat menyukai pelajaran sejarah kebudayaan islam, ya mungkin karena lebih berbau islam dan sejarah sejarahnya yang membuatku begitu tertarik untuk belajar pada ibu kota piramida.

setelah lulus smp, keinginanku ingin melanjutkan ke sma negri sangat ditentang keras oleh ibu, sempat terjadi cekcok. ia ingin aku untuk masuk sebuah asrama atau lebih tepatnya lagi pesantren, ah.. benar benar aku tak menyukai itu. tapi apa mau dikata, ibu tau cita citaku dan disanalah 'katanya' cabang dari alazhar cairo. sampai detik ini yang malah berputar program menjadi university of cambridge, australia.

saat saat inilah baru terfikir olehku, jika jadi aku kesana, jurusan apa yang ingin aku pilih? dari dulu aku menginginkan interior design. ah mana ada? lagipula sudah kutanyakan semua jurusan yang tersedia disana pada guru guruku yang sudah mendapat gelar Lc. yang intinya lulusan dari cairo. aku ingin pilih hubungan internasional diploma, ah hal itu lagi.. kalau mau sekalian politik yang ada disana. psikologi? tak mungkin juga, lebih baik di bagian barat yang mendapatkan fasilitas lebih baik mungkin. aku tau tempat ini memang lebih bagus untuk mata kuliah yang berbau bau agama seperti dakwah, fiqh, filsafat, ilmu hadits, sastra arab dan hal sejenis lainnya. istilahnya 'saking kebelet' ingin sekali kesana aku putuskan untuk memilih sastra arab. ya, sastra arab.

kebetulan aku tidak sndiri, ada dua temanku azy dan irfan yang juga ingin melanjutkan kuliahnya ke alazhar cairo. untuk persiapan, murojaah hafalan quran (mengulang) minimal memaksimalkan 2 juz pertama dari hafalan kami masing masing. kedua, belajar membaca kitab kuning atau yang biasanya kita sring menyebutnya arab gundul. baru itu yang kami persiapkan, selebihnya... kembali pada pikiran masing masing

kau tau pikiranku? aku terus saja memikirkan 'dimana sebaiknya aku akan melanjutkan' hah! sudah saatnya berlari masih saja merangkak belajar berjalan dan tak tau memilih arah yang mana. tak ada yang salah dengan alazhar, tapi jurusan yang aku pilih? apa yakin? masih belum terfikirkan oleh ku akan jadi apa aku bila aku ambil jurusan sastra arab itu. salah salah sampai disana, aku sama sekali tidak betah karena jurusan yang sama sekali kurang menarik minatku.
pikiranku beralih, tiba tiba austaralia mampir menggoda hati. aku paparkan lagi jurusan jurusan yang ingin aku pilih di lantai otakku. ada interior design, hubungan intrnasional, psikologi. sepertinya jurusan ini akan sempurna bila aku melanjutkan tidak ke alazhar. ya tepat! universitas di australia. yang membuat semangatku turun, hampir setiap orang yang aku tanya mengenai alazhar mereka malah berhasil menarik perhatianku pada negara lain seperti australia, austria,jerman, russia,amerika,belanda blablablabla ah penat! tapi hanya ibu dan salah satu om ku yang selalu menyemangatiku tetap ke alazhar. tapi lihat 2 berbanding 5 atau 8 orang termasuk temanku. kau pilih mana? jelas yang paling banyak.

tiap hari aku slalu browsing australia. ada australia national university, adelaide, south walles, western sydney. pilihanku jatuh pada australia national university, univ nomor satu di australia. rajin rajin aku cari informasi mengenai ielts, ya ielts sejenis toefl, kebetulan ada aya dan dervin yang juga ingin melanjutkan studi ke australia. sebenarnya tak terlalu tertarik dengan australia mski beberapa kk kelasku yang tak lama lagi akan duduk di western sydney. hanya saja aku mencari tempat yang tepat untuk jurusanku.

tapi kembali pada hati yang terdalam, aku ingin MESIR! aku ingin mahir berbahasa arab, meski di australia katanya ada bahasa perancis untuk sehari harinya. Ah bagaimana ini?

sampai suatu malam:

I: "kenapa sih ga ambil agama aja?"
a: "ngga ah, males banget. masa fiqih, pusing. hadits? parah lagi"
I: "ya sastra arab, yang tadi juga gapapa. itu bagus loh mi, bermanfaat. tidak hanya untuk kamu"
a: "ah ngga, ga tertarik"
I: "kamu mau interior?"
a: "iya"
I: "gapapa interior, asal jangan setengah setengah. sesudah lulus, terus dalami itu, sampai pada intinya. atau mau ahli lingkungan? ambil jurusan yang jarang diminati orang, akan lebih dicari karena sangat dibutuhkan. beberapa perusahaan sekarang sangat membutuhkan ahli lingkungan loh, wih, dicari itu bener bener, keponakan bule lilis aja langsung diterima di pertamina"
a: "...."
I: "atau psikologi, seperti salah satu wanita dari indonesia. dia memperdalam ahli tulisan tangan. dia tau seperti apa tipe tipe orang berdasarkan tulisan. dia menerima konsultasi dari banyak orang. psikologi itu banyak ilmunya, dalami itu, cari yang jarang peminatnya. karena terbukti akan bermanfaat dan dibutuhkan, ya tadi interior juga boleh, asal jangan stengah setengah, abis selesai kuliah dilepas gitu aja, akhirnya sia sia, kalu mau sekolah lagi mendalami sampai benar benar kamu jadi ahlinya"
a: "......."
I: "cari tuh yang bermanfaat mi, tidak hanya untuk kamu. kalo kamu ambil agama atau sastra arab kamu bisa mengajar, buat orang lain nantinya atau jadi penerjemah, penerjemah juga bukan pekerjaan ecek ecek loh. ia juga banyak menghasilkan. ya terutama buat kamu nanti kalau kalu sudah menikah dan punya anak, pasti bermanfaat. pada bisa bahasa arab. kalu pekerjaan yang sudah terlalu sering dan banyak minatnya belum tentu dapat pekerjaan"
a:"............"
I: "apapun jurusan yang mau kamu ambil dan pilih, mau kemana pun kamu, harus di awali dengan niat yang baik, pasti allah mempermudah jalannya. kamu di bimbing. karena niat kamu untuk orang lain, tidak hanya untuk diri sendiri. naudzubillah kalau cuma untuk memperkaya diri karena jurusan bergengsi"
a:"......................"
I:"semua tidak ada yang tidak mungkin. apalagi ditambah doa yang maksimal benar benar minta yang terbaik sama allah. liat tuh mba gendis, ga pinter pinter amat kaya adiknya jenar, tapi dia bisa diterima di UI. karena apa? ya doa nya ga cepet cepet, puasa senin kamis ga tinggal, tahajud. ya prihatin mi. usaha se maksimal mungkin kalau ga doa ya sama aja to"
a:"................................."
I:"pokoknya ibu pesen, semua jurusan itu dan mau kmana pun kamu semuanya bagus asal bermanfaat dan diniatkan untuk orang lain. allah pasti memudahkan jika di awali dengan niat yang baik, dahului allah, kalu lagi belajar ya tinggal dulu. insyaallah kalau kamu sudah menomor satukan allah, allah juga mendahului kamu dari orang lain. doanya di ijabah cepat. minta yang terbaik, jangan apa yang kita mau, allah bisa memberi yang kita mau, tapi ternyata bukan yang terbaik bagaimana? tidak ada yang tidak bisa. karena dulu ibu dapet spmb bukan karena jenius, ya tapi itu 'doa' nya kenceng dibarengi usaha"
a".............................................."
I:" banyak mi orang yang pinter tapi kurang beruntung. mudah mudahan semuanya akan dipermudah,yang penting ilmu yang bermanfaat"

2 comments:

  1. bener tuh mi kata ibu, kita semua juga pasti resah, bimbang,satu satunya cara hanya dengan berdoa, ibadah, mohon diberikan petunjuk dan diberikan keberkahan di setiap jalan yang kita pilih nantinya, dan apapun pilihannya nanti semoga menjadi bermanfaat bagi semua, harus yakin dengan kasih sayang allah, jadilah manusia yang dibutuhkan banyak orang karena ilmunya, wah itu si sukes dunia akhirat deh, sukses ya mii :)

    ReplyDelete
  2. waaaah cerah bangt nih gua *najis lebay

    ReplyDelete